Minggu, 17 Juni 2012
'Alarm' untuk Owi/Butet Sebelum ke London
detikSport/Rengga Sancaya Jakarta - Kekalahan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir di final Indonesia Open Super Series 2012 tak boleh disesali terlalu lama. Dengan Olimpiade sudah menunggu, banyak kekurangan yang harus diperbaiki keduanya.
Diharapkan memetik kemenangan dalam final ganda campuran, Minggu (17/6/2012) malam WIB, Tontowi/Liliyana yang diunggulkan di tempat ketiga malah harus kalah dari pasangan non unggulan asal Thailand, Sudket Prapakamol/Saralee Thounthongkam. Setelah bertarung tiga set, Tatowi/Liliyana tunduk 17-21, 21-17 dan 13-21.
Kekalahan ini membuat mereka gagal meneruskan tiga kemenangan di laga final sebelumnya, yakni di All England, Swiss Terbuka dan India Terbuka. Hasil ini pun bisa dibilang sebagai peringatan dini bagi Owi/Butet jelang keikusertaan di Olimpiade London 2012, akhir Juli Mendatang.
Owi/Butet -- panggilan pasanganTatowi/Liliyana -- adalah andalan Indonesia untuk mempertahankan tradisi medali emas di cabang bulutangkis yang sudah direbut sejak 1992, di tengah prestasi perbulutangkisan 'Merah Putih' yang menurun dalam beberapa tahun terakhir.
Maka dari itu Liliyana berjanji untuk segera memperbaiki kekurangan yang mereka miliki untuk bisa memenuhi target medali emas.
"Kalau kami kalah berarti masih banyak kekurangan. Kami harus banyak melakukan koreksi, analisa bagaimana permainan kami sekarang. Mungkin sebelum turnamen, persiapan kami harus diakui karena juga Tontowi mendapat sedikit cedera," tutur Lili usai laga.
"Kami cukup bersyukur kbisa meraih hasil ini. Mudah-mudahan di Olimpiade kita bisa meraih hasil terbaik (medali emas)," lanjutnya.
Thailand Main Lepas
Buat pasangan Thailand, Sudket Prapakamol/Saralee Thounthongkam, keberhasilan jadi juara menorehkan catatan tersendiri. Ini merupakan kali pertama negera tersebut pulang membawa titel sejak Indonesia Open pertama digelar tahun 1982 silam
Terkait kemenangannya, pelatih pasangan Thiland, Udom Luangpetcharaporn, menilai kuncinya adalah anak asuhnya bisa bermain lepas. Selain itu, dia menyebut kalau pasangan Indonesia tertekan dengan dukungan hebat dari penonton yang datang.
"Mereka saya minta bermain lepas, jangan memikirkan lawan tapi fokus saja di permainan sendiri. Jangan terbawa permainan mereka," tukas Udom usai laga.
"Tekanan untuk Indonesia begitu besar dan itu membuat mereka banyak melakukan kesalahan. Tontowi lemah di depan dan Lili lemah di belakang, jadinya saya meminta mereka memanfaatkannya dan berhasil," tuntasnya.
Via: 'Alarm' untuk Owi/Butet Sebelum ke London
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar