Jakarta - Sejumlah kontroversi di arena pertandingan mewarnai gelaran PON XVIII di Riau. KONI, yang kerap menjadi sasaran protes, memberi penjelasan mengenai hal tersebut.
Sepakbola misalnya, adalah yang paling "kacau" karena tim Jawa Barat sempat didiskualifikasi walaupun kemudian keputusan tersebut dianulir.
Taekwondo juga sempat memunculkan kericuhan dalam technical meeting karena mendadak ada atlet dari Jawa Tengah yang mendapatkan wildcard, meskipun yang bersangkutan tidak mengikuti babak kualifikasi PON.
Sejumlah kontingen memprotes hal tersebut, termasuk Sumatera Barat yang bahkan melakukan walkout. Mereka juga memprotes KONI yang menyetujui pengajuan wildcard tersebut.
Menanggapi sejumlah kontroversi teknis di lapangan, Ketua Umum KONI Tono Suratman menyatakan bahwa dalam setiap pengambilan keputusan akan ada interpretasi yang beragam, hal itu dianggap normal.
Namun demikian, ada beberapa hal yang menurut KONI perlu diketahui oleh masyarakat. Dalam rilisnya yang diterima redaksi detiksport, disebutkan antara lain:
"Setiap keputusan yang diambil, setelah kami terlebih dahulu mendengarkan saran dan pendapat dalam pertemuan antara Panpel, Dewan Hakim, Tim Keabsahan dan Tim Pengarah dan Pengawas (Wasrah), sesuai dengan prosedur dan mekanisme kerja organisasi.”"
Kemudian, setelah mendengarkan saran-saran dan pertimbangan dari berbagai pihak dan dengan memperhatikan berbagai aspek, maka KONI mengambil keputusan yang diorientasikan pada tiga hal.
Pertama, demi persaudaraan, yang bertujuan untuk lebih memperkokoh kesatuan dan persatuan bangsa; Kedua, meningkatkan dan mengembangkan prestasi olahraga nasional melalui PON XVIII Tahun 2012 dengan menjaringnya atlet-atlet muda potensial;
"Ketiga, dapat terselenggaranya seluruh nomor dan cabang olahraga yang di pertandingkan pada PON XVIII/2012, sehingga tercapainya sasaran 'Sukses Penyelenggaraan'."
Via: Ada Kontroversi, KONI Jelaskan Mekanisme Pengambilan Keputusan di PON
Tidak ada komentar:
Posting Komentar